Perbandingan Dinamika Pendidikan Islam di Negara Barat dan Timur Tengah

Abstract

Pendidikan Islam merupakan elemen penting dalam menjaga identitas keagamaan umat Muslim di seluruh dunia. Negara-negara Barat dan Timur Tengah memiliki perbedaan budaya dan konteks sosial-politik yang memengaruhi pola pendidikan Islam di masing-masing wilayah. Studi ini membandingkan pendekatan, tujuan, dan tantangan pendidikan Islam di kedua kawasan dengan metode analisis deskriptif berdasarkan literatur ilmiah dan dokumen resmi. Di negara-negara Barat yang mayoritas penduduknya non-Muslim, pendidikan Islam dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan komunitas Muslim minoritas. Sistem pendidikan diintegrasikan ke dalam kurikulum umum dengan menekankan toleransi dan inklusivitas. Tantangan utama yang muncul adalah keterbatasan fasilitas, kurangnya tenaga pendidik profesional, serta kekhawatiran terhadap stereotipe agama. Sebaliknya, di Timur Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim, pendidikan Islam menjadi bagian inti dalam sistem pendidikan nasional. Kurikulum dirancang untuk memperkuat identitas keagamaan dan melestarikan tradisi Islam. Namun, wilayah ini menghadapi kendala seperti metode pembelajaran yang kurang inovatif, materi yang terlalu teoritis, dan minimnya kesiapan siswa menghadapi tantangan global. Globalisasi turut memengaruhi kedua belah pihak. Di Barat, teknologi memberi akses lebih luas terhadap sumber belajar Islam. Di Timur Tengah, arus migrasi dan pertukaran budaya mendorong pembaruan pemikiran dalam pendidikan. Perbandingan ini memberikan wawasan berharga bagi pengambil kebijakan dalam merumuskan pendidikan Islam yang relevan dan adaptif di berbagai konteks.