Bimbingan Konseling Islam Dalam Menangani Kesenjangan Komunikasi Dalam Keluarga

Authors

  • Sofiatul Khusnah PG TK Al-Kautsar Durisawo Ponorogo

Keywords:

Keluarga, Ayah dan Anak, Kesenjengan Kemiskinan

Abstract

This study aims to help resolve the communication gap between fathers and children who are because fathers remarry without their children's permission. The reason for marrying is because the first wife died, and in order for the mother's role to be replaced, the father remarried. But with his marriage, it created a communication gap in the family. The research method used is a qualitative discriptive method, which is to discuss facts in the field to reveal a problem. The object of research is a family in Bohar Village, Taman District, Sidoarjo Regency. The result of this study is a change in communication between father and son. The process of changing communication results from guidance and counseling provided to father and son. Having a family requires communication in everything, especially in making a decision. If this is not done, the relationship in the family will occur gaps, as in one of the families in Bohar Village, Taman District, Sidoarjo Regency. Fathers who choose to raise again without the knowledge and permission of their children make family relationships experience gaps. Creating a harmonious family and reducing communication gaps restores the role in the family. The return of roles in the family is carried out by providing counseling to clients. So the implication of this study is to reduce the communication gap between father and son and the realization of a harmonious family. The impact caused by this event is a family that is not harmonious so it needs assistance again through family counseling.

 

Penelitian ini bertujuan untuk membantu menyelesaikan kesenjangan komunikasi antara ayah dan anak yang di kerenakan ayah menikah lagi tanpa seizin anaknya. Alasan menikah karena istri yang pertama meninggal, dan agar peran ibu tergantikan maka ayah menikah lagi. Namun dengan pernikahannya tersebut membuat kesenjangan komunikasi dalam keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif diskriptif yakni mendiskipsikan fakta yang ada di lapangan untuk mengungkap suatu masalah. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah keluarga yang ada di Desa Bohar Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Hasil dari penelitian ini adanya perubahan komunikasi antara ayah dan anak. Proses perubahan komunikasi hasil dari bimbingan dan konseling yang di berikan kepada ayah dan anak. menjalin keluarga sangat di perlukan komunikasi dalam segala hal, terutama dalam mengambil sebuah keputusan. Jika hal ini tidak dilakukan maka hubungan dalam keluarga akan terjadi kesenjangan, sebagaimana yang ada di dalam salah satu keluarga yang ada di Desa Bohar Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Ayah yang memilih menikan lagi tanpa sepengetahuan dan seizin anaknya menjadikan hubungan keluarga mengalami kesenjangan. Menciptakan keluarga yang harmonis dan mengurangi kesenjangan komunikasi maka mengembalikan peranan dalam keluarga. Pengembalian peranan dalam keluarga dilakukan dengan cara memberikan konseling kepada klien. Sehingga implikasi dari penelitian ini adalah mengurangi kesenjangan komunikasi antara ayah dan anak dan terwujudnya keluarga yang harmoni. Dampak yang di timbulkan dari sebuah peristiwa ini adalah keluarga yang tidak harmonis sehingga perlu pendampingan Kembali melalui konseling keluarga

Downloads

Published

29-01-2024

How to Cite

Sofiatul Khusnah. (2024). Bimbingan Konseling Islam Dalam Menangani Kesenjangan Komunikasi Dalam Keluarga. PROGRESIF: Jurnal Dakwah, Sosial, Dan Komunikasi, 1(1), 45–56. Retrieved from https://ejournal.omahkreator.com/index.php/progresif/article/view/7

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.